Mental Health Itu GAK Penting, Benarkah? – Stres adalah bagian dari kehidupan, terutama dalam era modern yang penuh dengan tuntutan. Terkadang, kita merasa seperti tidak ada waktu untuk berhenti sejenak dan merasakan ketenangan. Salah satu cara untuk menghadapi tekanan ini salah satunya adalah dengan Membaca Buku Motivasi, yang dapat memberikan inspirasi dan pandangan baru dalam hidup kita.
Jadi, sebenarnya, seberapa penting kesehatan mental dalam hidup kita? Yuk, kita bahas lebih dalam! Oh ya, jika kamu mencari sumber inspirasi untuk menjaga keseimbangan hidup, coba cek odstresownik.com. Siapa tahu kamu menemukan sesuatu yang cocok!
Apa Itu Mental Health?
Mental health atau kesehatan mental sering kali menjadi topik perdebatan. Di satu sisi, ada yang menganggapnya sangat penting, hingga hal kecil seperti stres sehari-hari dianggap sebagai gangguan mental. Di sisi lain, ada juga kelompok yang merasa bahwa fokus pada kesehatan mental adalah sesuatu yang berlebihan.
Jadi, sebenarnya, seberapa penting kesehatan mental dalam hidup kita? Yuk, kita bahas lebih dalam!
Dua Pandangan Tentang Mental Health
1. Si “Paling Mental Health”
Kelompok ini sering kali menganggap bahwa hidup tanpa masalah adalah standar kesehatan mental. Mereka cenderung menghindari tantangan dan menggunakan “healing” atau self-reward sebagai alasan untuk tidak berusaha lebih keras. Mental health bagi mereka menjadi tameng untuk tidak menghadapi tekanan hidup.
2. Si “Anti Mental Health”
Di sisi lain, ada kelompok yang merasa bahwa kesehatan mental tidak perlu difokuskan. Mereka bekerja keras tanpa henti, menghadapi tekanan tanpa keluhan, hingga sering kali dianggap sebagai pelaku toxic masculinity. Namun, gaya hidup ini sering kali berakhir dengan burnout.
Dua pandangan ini sebenarnya terlalu ekstrem. Kehidupan bukan soal memilih salah satu, melainkan mencari keseimbangan.
Mengapa Mental Health Terasa “Tidak Penting”?
Jika dilihat lebih jauh, kesehatan mental tidak bisa berdiri sendiri. Banyak aspek kehidupan lain yang justru lebih mendasar dan berkontribusi besar terhadap kondisi mental seseorang. Dalam konsep “kelas kehidupan,” ada tiga level yang bisa kita pelajari:
Level 1: Survival
Untuk bisa bertahan hidup, seseorang perlu fokus pada hal-hal berikut:
- Finance (Keuangan): Masalah keuangan sering menjadi akar stres. Pastikan pemasukan lebih besar dari pengeluaran.
- Basic Intelligence: Pendidikan dan pola pikir yang baik membantu seseorang menghadapi masalah dengan lebih efektif.
- Infrastruktur: Punya alat kerja seperti smartphone, laptop, dan internet yang memadai.
- Relationship: Hubungan yang sehat dengan teman atau keluarga menjadi tempat bernaung saat ada masalah.
- Ethics & Manner: Etika, cara berpakaian, dan sopan santun memengaruhi bagaimana seseorang diterima di masyarakat.
Level 2: Risk Management
Setelah kebutuhan dasar terpenuhi, penting untuk memikirkan manajemen risiko, seperti:
- Dana Darurat: Menghadapi situasi tak terduga tanpa panik.
- Asuransi: Proteksi finansial untuk kesehatan atau hal tak terduga lainnya.
- Kesehatan Fisik: Tubuh yang sehat adalah fondasi mental yang kuat.
- Keamanan Digital: Menjaga data pribadi agar tidak terkena masalah di dunia maya.
Level 3: Self-Actualization
Pada level ini, fokus bergeser ke aspek seperti mencari makna hidup, membangun hubungan yang mendalam, atau mengejar karier yang sesuai passion. Namun, tidak semua orang sampai ke tahap ini. Fokus utama tetap pada memenuhi kebutuhan di level 1 dan 2.
Jadi, Apakah Mental Health Tidak Penting?
Jawabannya tidak sesederhana “ya” atau “tidak.” Berikut poin-poin penting yang perlu diingat:
- Mental Health Adalah Gaya Hidup: Menjaga kesehatan mental berarti menjalani pola hidup seimbang, seperti tidur cukup, makan bergizi, dan menghindari hubungan toxic.
- Bukan Fokus Utama: Jika kebutuhan dasar seperti keuangan dan kesehatan fisik belum terpenuhi, fokus pada mental health mungkin terasa berlebihan.
- Tetap Diperhatikan: Meski bukan prioritas, kesehatan mental tetap penting agar seseorang bisa menjalani hidup dengan lebih baik. Jangan abaikan tanda-tanda stres atau depresi.
Tips Menjaga Kesehatan Mental
Jika kamu merasa mental health terganggu, cobalah langkah-langkah berikut:
- Evaluasi Gaya Hidup: Tidur cukup, makan sehat, dan hindari begadang.
- Hindari Toxic Positivity: Jangan memaksakan diri untuk selalu terlihat “baik-baik saja.”
- Jangan Cepat Mengambil Kesimpulan: Biarkan diri mengenali emosi sebelum mencari solusi.
- Konsultasi Jika Perlu: Jika stres atau depresi berlangsung lebih dari dua minggu, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan psikolog.
Kesimpulan
Mental health bukanlah sesuatu yang bisa diabaikan, tapi juga tidak perlu dijadikan fokus utama, terutama jika kebutuhan dasar belum terpenuhi. Hidup adalah soal keseimbangan. Fokuslah pada hal-hal mendasar seperti keuangan, kesehatan fisik, dan hubungan yang sehat. Dengan begitu, kesehatan mentalmu akan terjaga dengan sendirinya.
Bagaimana menurutmu? Apakah kamu merasa kesehatan mental penting dalam hidupmu?